Rabu, 27 Januari 2016

LEBIH DALAM DENGAN PRODUKTIVITAS DIRI

 

Blog Produktivitas Diri

"Pendekatan Baru dalam Time Management"

LEBIH DALAM DENGAN PRODUKTIVITAS DIRI

Edisi 03, Selasa 8 September 2015

Salam Produktif para MPD-er,

Iseng-iseng boleh ya kita punya bentuk salam sendiri.  Kalau ada yang menyebutkan ‘dahsyat’ atau ‘salam super’, maka rasanya pas kita pakai salam produktif.  Lalu biasanya juga ada satu sebutan khas dalam menyapa, nah saya mencoba menggunakan kata MPD-er, bagi para pembaca yang mempunyai concern pada pengembangan produktivitas dirinya.  MPD tentunya dari Manajemen Produktivitas diri.

2016 dimulai dengan hal-hal tersebut rasanya cukup fun.

Back to business.  Seri tulisan berikut saya beri tema, Lebih Dalam dengan Produktivitas Diri.  Menulis di blog, dengan komitmen 2 tulisan seminggu selain sebuah upaya untuk menyebarkan ‘virus’ produktivitas diri, juga merupakan sebuah proses untuk penulis makin mendalami pemahaman mengenai produktivitas diri, dengan menelaahnya dari berbagai sudut pandang.

Seperti pengantar saya di awal blog, tulisan ini bermaksud memberikan banyak sudut pandang dari produktivitas diri, seperti ketika seorang yang belum pernah melihat gajah berusaha memahami bentuk gajah dengan cara merabanya di tempat gelap.

Pembahasan dari berbagai sudut pandang itu diharapkan pada akhirnya akan membawa kita pada pemahaman yang lebih utuh, lengkap dan komprehensive mengenai produktivitas diri.  Seri tulisan berikut diharapkan memberikan sudut pandang ‘yang lebih dalam’ mengenai produktivitas diri.

Tidak kurang di tahun 2007, Ned Hallowell (akan dibahas di edisi 44) sudah menulis mengenai efek dari beban kerja yang tinggi yang dia sebut sebagai crazy busy.  Sudah banyak korban yang kita lihat dari demand hidup yang semakin tinggi.  Tanpa sebuah perspektif baru dalam melihat tantangan yang ada dan memahami skill yang dibutuhkan untuk tidak hanya survive, tetapi juga berpretasi dan nyaman dalam menghadapinya, kita akan semakin terdesak oleh beban kerja yang tinggi.

Karenanya serie tulisan berikut akan men-share pemahaman dari indikator rendahnya produktivitas diri sampai dengan mencapai level master dalam produktivitas diri.  Bahkan kita mencoba memberikan pemahaman baru mengenai apa itu sibuk dan malas dari perspektif produktivitas diri.

Selamat menikmati.

Isi dari seri tulisan ini adalah

  • Edisi 42 Jumat 22 Januari 2016, Rudi adalah abangku….
  • Edisi 43 Selasa 26 Januari 2016, Bagaimana Cara Mengukur Produktivitas Diri? (2)
  • Edisi 44 Jumat 29 Januari 2016, Crazy Busy by Edward M. Hallowell, MD (2007)
  • Edisi 45 Selasa 2 Pebruari 2016, Mencapai level Master dalam Produktivitas Diri
  • Edisi 46 Jumat 5 Pebruari 2016, Know your Producitivity Paced Style: High or Low Paced Productivity?
  • Edisi 47 Selasa 9 Pebruari 2016, Sibuk bagi MPD-er
  • Edisi 48 Jumat 12 Pebruari 2016, Apa indikator dari rendahnya produktivitas diri?
  • Edisi 49 Selasa 16 Pebruari 2016, Malas bagi MPD-er

Bagaimana Cara Mengukur Produktivitas Diri? (2)

Edisi 43, Selasa, 26 Januari 2016

Kisah tiga Budi yang dibahas di artikel sebelumnya, menunjukan adanya 3 dimensi dalam mengukur produktivitas diri.  Pengkuruan produktivitas diri pertama kali kita bahas di edisi 7.  Namun kompleksitas pemahaman mengenai produktivitas diri perlu membawa kita pada perspektif yang lain.  Kata ‘pengukuran’ digunakan di sini tidak dalam arti metode pengukuran yang obyektif, detail dan tajam.  Tetapi sekedar sebuah diskusi tentang apa sebetulnya yang diukur ketika kita membicarakan produktivitas diri.

Output baru merupakan dimensi pertama dari pengukuran produktivitas diri.  Seorang yang bekerja sebagai staf produksi pada umumnya mempunyai kriteria pengukuran output yang jelas.  Karenanya dia bisa terus meningkatkan produktivitas kerja-nya, sampai pada suatu saat menjadi yang terbaik.  Misalnya dia mempertahankan kemampuan tersebut sampai masa pensiunnya.  Menurut Anda, apakah dia sudah mencapai produktivitas optimal?  Bisa jadi iya kalau kita mendefinisikan sebagai produktivitas kerja di kelompoknya.  Tetapi kalau kita melihat potensi pada karyawan tersebut namun ia tidak bersedia mengembangkan dirinya?

Continue Reading

Artikel Lainnya

 

Update Setiap Selasa dan Jumat

 

Ikuti Pelatihan Kami Terkait "Produktivitas Diri"

Bila Anda ingin joint newsletter kami silakan klik Disini (Newsletter hanya mengirimkan artikel dari blog via e mail)

Kontak

ILP Center Building
2nd Floor Suite 219
Jl. Raya Pasar Minggu No. 39A
Jakarta Selatan - Jakarta 12780 Indonesia
Telp (021) 7919 8730
Email cs@produktivitasdiri.co.id

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar