Babysitting your Bos Edisi 79, Selasa, 31 Mei 2016 Salam Produktivitas, Aspek manusia dan hubungan antar manusia, bisa jadi merupakan aspek terpenting dalam pencapaian produktivitas di tempat kerja. Aspek ini terkait dengan fungsi kita sebagai mahluk organisasi dan sebagai mahluk sosial. Kegagalan mengelola ini dengan baik akan menyebabkan kegagalan kita mengoptimalkan produktivitas diri di tempat kerja (MPD at work). Seri ini akan membahas kedua hal tersebut, manusia sebagai mahluk sosial dan organisasi dan mendiskusikan dinamika yang ada diantaranya. Optimasing dalam pengelolaan relasi, di satu sisi membutuhkan pengelolaan border, di sisi lain membutuhkan kemampuan kita mengoptimalkan kontribusi orang lain. Seri ini tidak hanya membahas hubungan atasan dan bawahan, tetapi juga berbagai hubungan yang lain dengan para stake holder kita, para pemegang kepentingan. Isi dari seri tulisan ini adalah - Edisi 67 Selasa 19 April 2016, Manusia sebagai Makhluk Organisasi
- Edisi 68 Jumat 22 April 2016, Manajemen Relasi
- Edisi 69 Selasa 26 April 2016, Perkenalkan, Marley&
- Edisi 70 Jumat 29 Maret 2016, Organize your Mind, Organize your Life (2012)
- Edisi 71 Selasa 3 Mei 2016, Tidak adalah Syarat untuk Ya
- Edisi 72 Jumat 6 Mei 2016, Kita Hanya Diperlalkukan Sebagaimana& .
- Edisi 73 Selasa 10 Mei 2016, Investasi ini Bernama Memberdayakan
- Edisi 74 Jumat 13 Mei 2016, Ini Enaknya Kontrol
- Edisi 75 Selasa 17 Mei 2016, Ini Tidak Enaknya Over Kontrol&
- Edisi 76 Jumat 20 Mei 2016, Kontrol
- Edisi 77 Selasa 24 Mei 2016, Bos ku sebal, Bos ku malang
- Edisi 78 Jumat 27 Mei 2016, Master Your Workday Now (2010) By Michael Linenberger
- Edisi 79 Selasa 31 Mei 2016, Babysitting your Bos
- Edisi 80 Jumat 03 Juni 2016, Interruption is arrogant
- Edisi 81 Selasa 07 Juni 2016, Perkenalkan, Zombie, sang Teroris Kantor
Salah satu hal yang paling tidak mengenakan, adalah kalau kita perlu mem-baby sit atasan kita. Situasi ini biasanya dijumpai bawahan yang mempunyai atasan yang panikan. Kepanikannya itu mengacaukan prioritas kerjanya sehingga ia menjadi penghambat utama produktivitasnya. Ia memberikan perintah dan melakukan kontrol kapan saja ia mau. Ketika belum jelas apa yang ia butuhkan, ia sudah memberi perintah, setelah itu bisa jadi ia mengubahnya atau lupa bahwa ia telah memberi perintah itu. Ia panikan sehingga setiap perintah ingin sesegera mungkin dikerjakan. Ketika dia sedang ingat dengan pekerjaan itu, dia segera mengejar Anda walaupun pekerjaan itu sebetulnya kurang penting. Sementara bila ia terlupa, pekerjaan itu bisa jadi didiamkan until further notice. Yang membuatnya tenang adalah mengetahui tim nya sibuk, walaupun dia sendiri bingung dia harus mengerjakan apa. Continue Reading Artikel Lainnya Update Setiap Selasa dan Jumat Ikuti Pelatihan Kami Terkait "Produktivitas Diri" Bila Anda ingin joint newsletter kami silakan klik Disini (Newsletter hanya mengirimkan artikel dari blog via e mail) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar